Kamis, 02 Februari 2012

Faktor-Faktor Informasi Laporan Keuangan Yang Mempengaruhi Pricing of Earning Changes Pada Perusahaan Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Surabaya


Faktor-Faktor Informasi Laporan Keuangan Yang Mempengaruhi
Pricing of Earning Changes Pada Perusahaan Industri
Yang Terdaftar di Bursa Efek Surabaya

Hwihanus
Fakultas Ekonomi Untag Surabaya

Abstraksi

            Informasi laporan keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi pada masa sekarang dan memprediksi pada masa mendatang Untuk memprediksi dilakukan dengan pricing of earnings changes atas biaya yang dikeluarkan, keuangan yang harus diterima dan laba yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan 155 perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya pada tahun 2002.
Hasil yang diperoleh dari analisis ini menunjukkan hubungan yang lemah antara informasi laporan keuangan dengan  pricing of earnings changes sebesar 0.333 dan bersifat signifikan. Sedangkan analisis secara parsial menunjukkan hubungan yang lemah juga sebesar 0.329. Variabel yang berpengaruh terhadap pricing of earnings changes adalah variabel EPS dan laba bersih.    

Keywords: pricing of earning changes, EPS, financial statement

Pendahuluan
            Pasar modal (Astawinetu, 2002) saat ini menjadi alternatif bagi para investor untuk menanamkan dananya, sedangkan bagi perusahaan menjadi alternatif sumber dana dalam penggunaan dan pembiayaan perusahaan. Juga, pasar modal (Riyanto, 1984) sebagai sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat guna disalurkan dalam kegiatan yang lebih produktif; sebagai sumber pembiayaan yang mudah,  murah dan cepat bagi dunia usaha dan mendorong perbangunan nasional; sebagai pendorong terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan bekerja; mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi dan sebagai alternatif bagi para pemodal.
            Dengan adanya pasar modal (Hwihanus, 1997), perusahaan dapat menambah dana sebagai sumber paling vital yang dapat digunakan untuk keperluan kelangsungan hidup perusahaan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan.
            Tujuan laporan keuangan (IAI, 1995) sebagai penyedia informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan serta bermanfaat sebagai pengambilan keputusan ekonomi. Pengambilan keputusan ini (Hwihanus, 1997) bagi manajemen adalah (1) mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan; (2) menentukan efisiensi tiap bagian, proses dan derajat keuntungan yang dicapai; (3) menilai dan mengukur hasil kerja tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab dan (4) menentukan perlu tidaknya digunakan kebijakan atan prosedur yang baru dalam mencapai hasil yang lebih baik.

Informasi laporan keuangan (Penman, 1992) juga digunakan untuk mengetahui berapa besarnya perubahan pricing of earnings changes yang akan diterima masa depan dengan melakukan prediksi. Kegunaan dari pricing of earning changes adalah untuk mengantisipasi keuangan yang harus diterima, biaya yang seharusnya dikeluarkan dan laba yang diinginkan, maka laporan keuangan harus bersifat relevan dalam menentukan informasi terhadap perubahan pricing of earning.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar informasi laporan kepuangan mempengaruhi pricing of earning changes pada perusahaan industri dengan pengamatan tahun 2002.

Tinjuan Pusataka

Pasar Modal
            Pasar Modal (Hwihanus, 2002) sebagai sarana mempertemukan penjual dan pembeli dana yang berbentuk efek. Pasar modal (Rosenberg,1993), adalah tempat membeli dan menjual saham dan bertujuan untuk memperoleh laba. Pemasaran surat berharga (Hwihanus, 2002) dipengaruhi informasi pelaku investasi yang merupakan unsur penting bagi dunia usaha. Informasi tersebut adalah, faktor fundamental yang mengambarkan keadaan perusahaam, faktor tehnis yang mengambarkan pasaran suatu efek dan faktor lingkungan, sosial dan politik.

Laporan Keuangan
            Laporan keuangan (Hwihanus, 1997) merupakan hasil dari perhitungan transaksi dan peristiwa yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristiknya. IAI (1995), laporan keuangan memberikan informasi mengenai sumber ekonomi, kewajiban dan modal suatu perusahaan. Weston dan Copeland (1991), laporan keuangan digunakan untuk mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan yang akan diterima di pada masa mendatang dengan berdasarkan laporan keuangan saat ini. Penman (1992) menyatakan kegunaan laporan keuangan untuk mengatisipasi keuangan, biaya dan laba. Dampak laporan keungan (Brown dan Han,1992) akan menjadi kepercayaan bagi para invenstor.

Kandungan Informasi Laporan Keuangan
            Penelitian yang dimulai dari Ball dan Brown (1968) yang menggunakan analisis fundamental dalam menentukan besarnya informasi akuntnasi tidak tersedia, sehingga penentuan didasarkan atas spesifikasi pendapatan yang dinyatakan dalam abnormal performance index (API). Sedangkan Lev dan Ohlson (1982) menyatakan bahwa informasi akuntansi berkaitan dengan laba (earning) dan laba per lembar saham. Lipe (1986) menunjukkan bahwa kandungan informasi didalam menentukan laba merupakan variasi yang signifikan di dalam reaksi return dengan tidak mengharapkan perubahan dalam melaporkan earning. Kandungan informasi (Ou, 1990) digunakan dalam memprediksikan earning untuk menentukan tambahan information content of non earnings annual report numbers over earnings dalam menentukan earning per share (EPS).
            Penman (1992) melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang menyediakan informasi yang relevan untuk mengevaluasi perubahan earning. Informasi ini menunjukkan bahwa ketetapan earning dimasa mendatang dilakukan dengan prediksi pada perusahaan yang bertipe sejenis. Kothari dan Sloan (1992) menyatakan bahwa implikasi return dalam mengantisipasi perubahan future earning didasarkan atas pricing earnings. Kecenderungan return menjadikan perubahan earning yang disebabkan proses pengukuran historical cost accounting yang tidak didesain secara menyeluruh dan mengharapkan future net cash flow pada saat itu. Hasil estimasi regresi pricing earnings pada return tahun yang sama mengalami perubahan earning yang tidak dikhususkan dengan  respon estimasi koefisien earning adalah bias yang setara dengan 0 (nol).
            Ou dan Penman (1992) dalam penelitiannya menyatakan bahwa laporan keuangan diturunkan dari sejumlah pengukuran earning dari laporan keuangan dan digunakan untuk memprediksi stock returns mendatang. Pengukuran ini tidak dipastikan pada risiko yang ada, melainkan ditunjukkan dengan pendekatan nilai harga pada earning yang tidak direfleksikan dalam stock price. Sedangkan Penman (1992) melakukan prediksi dengan menggunakan skala Pr dengan batasan 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dengan rumusan :

               Prit = probability [(∆epsit+1 – estimated epsdriftit+1)] > 0

Dan Penman mengeneralisasikan dengan distribusi logistic menjadi

               Prit = [1+exp(-Yit+1)]-1

Dimana

                         n
               Yit = ∑ θ j Xjit
                         j=1

Keterangan

               Prit = peramalan pricing of earning
               Xjit = the identified accounting items from the annual report
               θ j  = the weight for the jth item
               drift = perubahan dari EPS  didalam memprediksi EPS yang akan datang


Saham
            Saham (Widoatmojo, 1996) merupakan surat-surat pengakuan kepemilikan perusahaan yang bersifat secara individu maupun grup. Dalam hal ini saham dikatakan sebagai surat penanam modal perusahaan ke perusahaan lain dengan nilai yang tertera pada saham tersebut yang disebut dengan harga nominal.
            Dengan memperjual belikan saham, akan terjadi selisih harga yang disebut dengan:
-          Agio / Disagio saham, yang merupakan selisih antara harga nominal dengan harga perdana saat diperjualkan belikan di lantai bursa.
-          Capital gain merupakan kelebihan nilai jual di pasar sekunder diatas nilai beli di pasar perdana.
-          Capital loss merupakan kerugian bagi investor saat menjual saham di pasar sekunder.

Selain selisih harga dari penjualan, maka pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari perusahaan karena perusahaan akan membagikan labanya sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berupa dividen dalam bentuk dividen tunai dan dividen saham.

Analisa Rasio
            Analisa keungan mencakup analisis ratio keuangan dan analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial yang sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen di masa lalu dan prestasi di masa mendatang. Menganalisa kinerja ini dilakukan dengan membandingkan prestasi suatu periode dengan periode seebelumnya. Analisis keuangan akan lebih efektif apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu.
            Rasio keuangan (Hwihanus dan Andre Amijaya, 2002) dikelompokkan atas rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pertumbuhan. Adapun rasio-rasio tersebut:
a.       Rasio likuiditas, merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek yang tepat pada waktunya, yang meliputi current ratio, acid test ratio dan cash ratio.
b.      Rasio aktivitas merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset untuk memperoleh pendapatan yang meliputi Receivable turnover, inventory turnover dan fixed asset turnover.
c.       Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang meliputi debt ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio dan time interest earned ratio.
d.      Rasio  profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba  atas asset-aset yang dimiliki meliputi gross profit margin, net profit margin, return on investment, operating profit margin, dan return on equity.
e.       Rasio pertumbuhan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian yang meliputi sales growth ratio, net profit growth ratio, dan earning per share growth ratio.
f.       Rasio nilai pasar yang  mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku perusahaan yang meliputi pricing earning ratio, ekuitas per saham dan dividen per saham.

Hipotesa
            Hipotesa yang digunakan dan diharapkan dalam penelitian ini :
1.      Informasi laporan keuangan mempunyai hubungan dengan pricing of earnings changes.
2.      Adanya peranan informasi laporan keuangan terhadap pricing of earnings changes.

Metode Penelitian
            Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat ex ante facto dengan data yang bersifat ex post facto dan penelitian ini bersifat studi empirik yang kasuistik. Peneliti tidak dapat mempengaruhi variabel informasi laporan keuangan yaitu harga saham, EPS, DPS, laba, ROI, ROE, current ratio, ekuitas per share dan PER. Hal ini disebabkan pertama, peneliti tidak memiliki pengaruh kekuantan untuk mempengaruhi informasi laporan keuangan dan kedua,  informasi keuangan bersifat historis. 

Sumber data
Peneliti menggunakan data sekunder seluruh perusahaan industri yang terdaftar dalam Bursa Efek Surabaya sebanyak 155 perusahaan dengan periode pengamatan tahun 2002.

Variabel Penelitian
            Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasikan variabel-variabel yang digunkan:
1.      Variabel tergantung adalah pricing of earnings changes
2.      Variabel bebasnya adalah harga saham, EPS, DPS, laba, ROI, ROE, current ratio, ekuitas per share dan PER.

Analisis data
Analisis data yang dilakukan peneliti:
a.       Mempediksi pricing of earning changes dengan :

               Prit = probability [(∆epsit+1 – estimated epsdriftit+1)] > 0

Dan digeneralisasi menjadi:

               Prit = [1+exp(-Yit+1)]-1

Dimana:
                         n
               Yit = ∑ θ j Xjit
                         j=1
b.      Melakukan regresi dengan :

    Y = a + bX

Hasil Pengujian dan Pembahasan

            Penelitian didasarkan pada penelitian terdahulu (Hwihanus, 1997) yaitu perusahaan  dikelompokkan menjadi 14 grup atas dasar kalkulasi pricing of earnings dan hasilnya menunjukkan signifikan untuk prediksi earning dengan informasi laporan keuangan dengan P-value sebesar 0 kecuali grup 2, 4 dan 7 yang masing-masing 0.58060, 0.52787 dan 0.94442 dengan tingkat kepercayaan 5%. Dan mempunyai hubungan yang kuat pada pricing of earning dengan informasi laporan kuangan pada grup 1,3,5,6,8,9 dan 13 dalam prediksi earning masa mendatang kecuali grup 2,4,7,10,11,12 dan 14. Pada penelitian ini tidak dibedakan grup melainkan peneliti ingin melihat secara keseluruhan yang mempengaruhi pricing of earning change. Berikut ini beberapa pengujian yang dilakukan:

a.   Pengujian Serentak
Dari hasil analisa regresi, dapat dibuat persamaannya:

 Y = 0.704 + 1.080E-06X1 - 2.006E-04X2 +  7.068E-05X3 - 1.097E-07X4 - 5.449E-04X5 +
         5.777E-05X6 + 9.375E-04X7 - 1.795E-05X8 + 8.265E-04X9

Tabel 1
Pengujian Serentak


Unstandardized Coefficients(B)
Std. Error
Standardized Coefficients (Beta)
t
Signi-fikan

(Constant)
.704
.029

24.335
.000

Harga Saham 2002(X1)
1.080E-06
.000
.020
.173
.863

EPS 2002(X2)
-2.006E-04
.000
-.423
-3.131
.002

DPS 2002(X3)
7.068E-05
.000
.052
.563
.574

Laba Bersih 2002(X4)
-1.097E-07
.000
-.159
-2.210
.029

ROI 2002(X5)
-5.449E-04
.001
-.039
-.510
.611

ROE 2002(X6)
5.777E-05
.000
.055
.783
.435

Current Rasio 2002(X7)
9.375E-04
.001
.065
.981
.328

Ekuitas per Share 2002(X8)
-1.795E-05
.000
-.173
-1.367
.174

PER 2002(X9)
8.265E-04
.000
.110
1.661
.099

      Dependent Variable: Pricing of Earning 2002
      Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, faktor faktor informasi laporan keuangan yang berpengaruh  dengan pricing of earnings changes  sangat signifikan yang ditunjukkan  dengan P-values secara serentak sebesar 0.0000. Sedangkan secara parsial yang signifikan pada variabel EPS dan variabel laba bersih yaitu sebesar 0.002 dan 0.029 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Faktor-faktor informasi laporan keuangan yang mempengaruhi pricing of earnings changes ditunjukkan lemah dengan koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0.333. Hubungan antara  informasi laporan keuangan dengan pricing of earning changes  yang ditunjukkan terbalik sebesar 0.565 pada variabel EPS (diatas 0.5) dan adanya multikolineritas. Sedangkan hubungan antara variabel dependen lain yang terjadi multikoleritas  antara EPS dengan DPS sebesar 0.650; EPS dengan Harga saham sebesar 0.629 dan  Harga saham dengan ekuitas per share sebesar 0.816.

b.      Pengujian Parsial
Peneliti melakukan pengujian parsial terhadap variabel yang dominan signifikan terhadap pricing of earnings changes  dengan persamaannya:
 Y = 0.709 – 2.778E-06X1 - 2.321E-04X2 - 1.088E-07X4

Tabel 2
PengujianTerhadap Harga saham, EPS dan Laba Bersih

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients
T
Sig.


B
Std. Error
Beta



(Constant)
.709
.028

25.421
.000

Harga Saham 2002(X1)
-2.778E-06
.000
-.052
-.606
.545

EPS 2002 (X2)
-2.321E-04
.000
-.489
-5.464
.000

Laba Bersih 2002(X4)
-1.088E-07
.000
-.158
-2.269
.025

      Dependent Variable: Pricing of Earning 2002
Sumber : Data diolah

Setelah dilakukan pengujian secara parsial terdapat dua variabel yang signifikan yaitu pada vaariabel EPS dan Laba bersih sebesar 0.000 dan 0.025 dengan tingkat signifikan 5%. Sedangkan variabel harga saham tidak signifikansi lebih besar dari 5% sebesar 0.545. pengujian secara menyeluruh menunjukkan signifikan P-value sebesar 0.000. Pengaruh faktor-faktor informasi laporan keuangan dengan pricing of earnings changes ditunjukkan lemah dengan koefisien determinasi (Adjusted R2 ) sebesar 0.329 dan ada faktor lain diluar penelitian ini yang  mempunyai pengaruh  terhadap pricing of earnings changes sebesar 0.671.

Dari tabel 2 diatas, peneliti melakukan pengujian variabel-variabel yang benar-benar signifikan yaitu EPS dan Laba bersih yang dapat ditujukkan dengan persamaan:
Y = 0.708 - 2.487E-04X2 - 1.037E-07X4

Tabel 3
Pengujian Terhadap EPS dan Laba Bersih

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients
T
Sig.


B
Std. Error
Beta



(Constant)
.708
.028

25.500
.000

EPS 2002(X2)
-2.487E-04
.000
-.524
-7.660
.000

Laba Bersih 2002(X4)
-1.037E-07
.000
-.151
-2.201
.029

      Dependent Variable: Pricing of Earning 2002
Sumber : Data diolah

Dengan pengujian terhadap EPS dan laba bersih diketahui sangat signifikan sebesar 0.000 untuk EPS dan 0.029 pada laba bersih dengan tingkat signifikan 5%. Yang berarti pricing of earnings changes dipengaruhi oleh EPS dan laba bersih. Pengujian secara meyeluruh menunjukkan adanya signifikan antara EPS, laba bersih dan pricing of earning dengan P-value sebesar 0.000. Koefisien determinasi (Adjusted R2) ditunjukkan sebesar 0.332 yang berarti mempunyai pengaruh lemah antara variabel EPS dan Laba bersih terhadap pricing of earnings changes.

Pembuktian Hipotesa
Pengujian hipotesa yang dipaparkan dalam analisa ini adalah:
1.      Setelah dilakukan uji F test, didapat F hitung untuk pengujian serentak sebesar 9.547, pengujian EPS, Laba bersih dan Harga saham sebesar 26.163 dan pengujian EPS dan Harga saham  sebesar 39.224 dengan tingkat signifikansi 0.000. Hal ini menunjukkan adanya prediksi dan pengaruh pada  pricing of earnings changes sehingga menolak Ho dan menerima Ha.

2.      Adanya peranan antara informasi laporan keuangan dengan pricing of earning changes yang ditunjukkan R sebesar 0.610 atau R2 sebesar 0.372. Maka dengan ini peranan informasi laporan keuangan mempunyai peranan yang lemah sebesar 37.2% yang mempengaruhi pricing of earning changes. Sedangkan ada 62.8% diluar model yang mempengaruhi pricing of earning changes.. Dengan demikian menolak hipotesa dan menerima hipotesa alternatif.

Pembahasan
            Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesa, informasi laporan keuangan dalam mempengaruhi pricing of earnings changes R2 sebesar 0.333 dan signifikan sebesar 0.0000 untuk pengujian secara menyeluruh. Dan variabel-variabel yang lain diluar variabel yang diujikan sebesar 66.7% yang mempengaruhi pricing of earnings changes. Dari pengujian secara parsial diketahui bahwa hubungan yang paling erat yang ditunjukkan variabel laba bersih dan EPS. Kedua variabel ini yang mendukung terbentuknya pricing of earnings changes.
            Dalam menentukan tingkat pengembalian yang harus diterima oleh seorang investor tidak dapat dengan melihat EPS dan Laba sebagai unsur pricing of earnings changes sebagai patokan, melainkan ada unsur lain yang tidak diujikan pada model tersebut yang harus diteliti lebih lanjut.
Penelitian yang didasarkan penelitian Penman ini sebagai indikator bagi perusahaan dalam menentukan keberhasilan perusahaan dimasa mendatang, agar para investor dapat secara terus menerus menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Dan juga digunakan untuk  mengantisipasi keuangan yang harus diterima, biaya yang seharusnya dikeluarkan dan laba yang diinginkan oleh perusahaan.


Daftar Pustaka

Astawinetu, Erwin Dyah. 2002. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 6. No. 1: 5-12. Surabaya: Fakultas Ekonomi Untag.

Brown, Lawrence  and Jerry CY Han. 1992. The Impact of Annual Earnings Announcement on Convergence of Beliefs. The Accounting Review. Vol. 67. No. 4 October.USA: p. 862 -  875.

Brown, Philip and Ray Ball. 1968. Some Preliminary Finding on The Association Between the Earnings of A Firm, Its Industry and The Economy. Journal of Accounting Research. p. 55-85.

Hwihanus dan Andre Amijaya. 2002. Studi Perbandingan Analisis Ratio Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan pada Masa Sebelum dan Saat Krisis Pada PT. Gudang Garam Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 6. No. 2: 71-76. Surabaya: Fakultas Ekonomi Untag

Hwihanus. 1997. Hubungan Informasi Laporan Keuangan Dengan Perubahan Pricing of Earning. Thesis Magister Manajemen. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1995. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Kothari, SP. Dan Richard G. Sloan. 1992. Information in Prices About Future Earnings. The Journal of Accounting and Economics. Vol. 15. pp. 143 – 171.

Lipe, Robert C. 1986. The Information Contained in The Components of Earnings. Journal of Accounting Research. Vol. 24. pp. 37 - 64.

Ou, Jane A. 1990. The Information Content of  Non Earning Accounting Numbers as Earnings Predictions. Vol. 28. No. 1. Spring. pp. 144 – 163.

Penman, Stephen H. 1992. Financial Statement Information and The Pricing of Earning Changes. Journal Accounting Review. Vol 67. No. 3. USA: Juli 1992.

Rosenberg. JM. 1993. Dictionary of Business and Management. Second Edition. John Wiley & Son.

Weston, J. Fred and Thomas E Copeland. 1991. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Widoatmojo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal (Pengetahuan Dasar). Jakarta: Jurnalindo Aksara Grafika.