Faktor-Faktor Informasi
Laporan Keuangan Yang Mempengaruhi
Pricing of Earning Changes
Pada Perusahaan Industri
Yang Terdaftar di Bursa Efek
Surabaya
Hwihanus
Fakultas
Ekonomi Untag Surabaya
Abstraksi
Informasi laporan keuangan digunakan
dalam pengambilan keputusan ekonomi pada masa sekarang dan memprediksi pada
masa mendatang Untuk memprediksi dilakukan dengan pricing of earnings changes atas biaya yang dikeluarkan, keuangan
yang harus diterima dan laba yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan data
sekunder dengan 155 perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya
pada tahun 2002.
Hasil yang diperoleh dari analisis ini menunjukkan hubungan yang
lemah antara informasi laporan keuangan dengan
pricing of earnings changes sebesar
0.333 dan bersifat signifikan. Sedangkan analisis secara parsial menunjukkan
hubungan yang lemah juga sebesar 0.329. Variabel yang berpengaruh terhadap pricing of earnings changes adalah
variabel EPS dan laba bersih.
Keywords: pricing of earning changes, EPS,
financial statement
Pendahuluan
Pasar modal (Astawinetu, 2002) saat
ini menjadi alternatif bagi para investor untuk menanamkan dananya, sedangkan bagi
perusahaan menjadi alternatif sumber dana dalam penggunaan dan pembiayaan
perusahaan. Juga, pasar modal (Riyanto, 1984) sebagai sarana untuk menghimpun
dana-dana masyarakat guna disalurkan dalam kegiatan yang lebih produktif;
sebagai sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan mendorong
perbangunan nasional; sebagai pendorong terciptanya kesempatan berusaha dan
kesempatan bekerja; mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi dan sebagai alternatif
bagi para pemodal.
Dengan adanya pasar modal (Hwihanus,
1997), perusahaan dapat menambah dana sebagai sumber paling vital yang dapat
digunakan untuk keperluan kelangsungan hidup perusahaan yang ditunjukkan dalam
laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan (IAI, 1995)
sebagai penyedia informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan
perubahan posisi keuangan serta bermanfaat sebagai pengambilan keputusan
ekonomi. Pengambilan keputusan ini (Hwihanus, 1997) bagi manajemen adalah (1) mengukur
tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan; (2) menentukan efisiensi tiap
bagian, proses dan derajat keuntungan yang dicapai; (3) menilai dan mengukur
hasil kerja tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab dan
(4) menentukan perlu tidaknya digunakan kebijakan atan prosedur yang baru dalam
mencapai hasil yang lebih baik.
Informasi laporan keuangan (Penman, 1992) juga digunakan untuk
mengetahui berapa besarnya perubahan pricing
of earnings changes yang akan diterima masa depan dengan melakukan
prediksi. Kegunaan dari pricing of
earning changes adalah untuk mengantisipasi keuangan yang harus diterima,
biaya yang seharusnya dikeluarkan dan laba yang diinginkan, maka laporan
keuangan harus bersifat relevan dalam menentukan informasi terhadap perubahan pricing of earning.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar
informasi laporan kepuangan mempengaruhi pricing
of earning changes pada perusahaan industri dengan pengamatan tahun 2002.
Tinjuan Pusataka
Pasar Modal
Pasar Modal (Hwihanus, 2002) sebagai
sarana mempertemukan penjual dan pembeli dana yang berbentuk efek. Pasar modal (Rosenberg,1993), adalah
tempat membeli dan menjual saham dan bertujuan untuk memperoleh laba. Pemasaran
surat berharga (Hwihanus, 2002) dipengaruhi informasi pelaku investasi yang
merupakan unsur penting bagi dunia usaha. Informasi tersebut adalah, faktor fundamental
yang mengambarkan keadaan perusahaam, faktor tehnis yang mengambarkan pasaran
suatu efek dan faktor lingkungan, sosial dan politik.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan (Hwihanus, 1997)
merupakan hasil dari perhitungan transaksi dan peristiwa yang diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristiknya. IAI (1995), laporan
keuangan memberikan informasi mengenai sumber ekonomi, kewajiban dan modal
suatu perusahaan. Weston dan Copeland (1991), laporan keuangan digunakan untuk mengetahui
berapa besarnya perubahan pendapatan yang akan diterima di pada masa mendatang
dengan berdasarkan laporan keuangan saat ini. Penman (1992) menyatakan kegunaan
laporan keuangan untuk mengatisipasi keuangan, biaya dan laba. Dampak laporan
keungan (Brown dan Han,1992) akan menjadi kepercayaan bagi para invenstor.
Kandungan
Informasi Laporan Keuangan
Penelitian yang dimulai dari Ball
dan Brown (1968) yang menggunakan analisis fundamental dalam menentukan
besarnya informasi akuntnasi tidak tersedia, sehingga penentuan didasarkan atas
spesifikasi pendapatan yang dinyatakan dalam abnormal performance index (API). Sedangkan Lev dan Ohlson (1982)
menyatakan bahwa informasi akuntansi berkaitan dengan laba (earning) dan laba
per lembar saham. Lipe (1986) menunjukkan bahwa kandungan informasi didalam
menentukan laba merupakan variasi yang signifikan di dalam reaksi return dengan tidak mengharapkan
perubahan dalam melaporkan earning. Kandungan
informasi (Ou, 1990) digunakan dalam memprediksikan earning untuk menentukan tambahan information content of non earnings annual report numbers over earnings
dalam menentukan earning per share (EPS).
Penman (1992) melakukan analisis
terhadap laporan keuangan yang menyediakan informasi yang relevan untuk
mengevaluasi perubahan earning.
Informasi ini menunjukkan bahwa ketetapan earning
dimasa mendatang dilakukan dengan prediksi pada perusahaan yang bertipe sejenis.
Kothari dan Sloan (1992) menyatakan bahwa implikasi return dalam mengantisipasi perubahan future earning didasarkan atas pricing
earnings. Kecenderungan return
menjadikan perubahan earning yang
disebabkan proses pengukuran historical
cost accounting yang tidak didesain secara menyeluruh dan mengharapkan future net cash flow pada saat itu.
Hasil estimasi regresi pricing earnings
pada return tahun yang sama mengalami
perubahan earning yang tidak
dikhususkan dengan respon estimasi
koefisien earning adalah bias yang setara
dengan 0 (nol).
Ou dan Penman (1992) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa laporan keuangan diturunkan dari sejumlah
pengukuran earning dari laporan keuangan
dan digunakan untuk memprediksi stock returns
mendatang. Pengukuran ini tidak dipastikan pada risiko yang ada, melainkan
ditunjukkan dengan pendekatan nilai harga pada earning yang tidak direfleksikan dalam stock price. Sedangkan Penman (1992) melakukan prediksi dengan
menggunakan skala Pr dengan batasan 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dengan
rumusan :
Prit = probability [(∆epsit+1 – estimated
epsdriftit+1)] > 0
Dan Penman
mengeneralisasikan dengan distribusi logistic menjadi
Prit = [1+exp(-Yit+1)]-1
Dimana
n
Yit = ∑ θ j Xjit
j=1
Keterangan
Prit = peramalan pricing
of earning
Xjit
= the
identified accounting items from the annual report
θ
j = the weight for the jth item
drift
= perubahan dari EPS didalam memprediksi EPS yang akan datang
Saham
Saham (Widoatmojo, 1996) merupakan
surat-surat pengakuan kepemilikan perusahaan yang bersifat secara individu
maupun grup. Dalam hal ini saham dikatakan sebagai surat penanam modal
perusahaan ke perusahaan lain dengan nilai yang tertera pada saham tersebut
yang disebut dengan harga nominal.
Dengan memperjual belikan saham,
akan terjadi selisih harga yang disebut dengan:
-
Agio / Disagio saham, yang
merupakan selisih antara harga nominal dengan harga perdana saat diperjualkan
belikan di lantai bursa.
-
Capital gain merupakan
kelebihan nilai jual di pasar sekunder diatas nilai beli di pasar perdana.
-
Capital loss merupakan kerugian
bagi investor saat menjual saham di pasar sekunder.
Selain selisih
harga dari penjualan, maka pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari
perusahaan karena perusahaan akan membagikan labanya sesuai dengan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berupa dividen dalam bentuk dividen tunai dan
dividen saham.
Analisa Rasio
Analisa keungan mencakup analisis
ratio keuangan dan analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial yang
sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen di masa lalu dan prestasi di
masa mendatang. Menganalisa kinerja ini dilakukan dengan membandingkan prestasi
suatu periode dengan periode seebelumnya. Analisis keuangan akan lebih efektif
apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu.
Rasio keuangan (Hwihanus dan Andre
Amijaya, 2002) dikelompokkan atas rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pertumbuhan. Adapun rasio-rasio
tersebut:
a.
Rasio likuiditas, merupakan
rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial
jangka pendek yang tepat pada waktunya, yang meliputi current ratio, acid test
ratio dan cash ratio.
b.
Rasio aktivitas merupakan rasio
yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset untuk memperoleh
pendapatan yang meliputi Receivable
turnover, inventory turnover dan fixed asset turnover.
c.
Rasio solvabilitas merupakan
rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang yang meliputi debt
ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio dan time interest earned ratio.
d.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
atas asset-aset yang dimiliki meliputi gross profit margin, net
profit margin, return on investment,
operating profit margin, dan return on equity.
e.
Rasio pertumbuhan yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian
yang meliputi sales growth ratio, net profit growth ratio, dan earning per
share growth ratio.
f.
Rasio nilai pasar yang mengukur harga pasar relative terhadap nilai
buku perusahaan yang meliputi pricing
earning ratio, ekuitas per saham dan dividen per saham.
Hipotesa
Hipotesa yang digunakan dan
diharapkan dalam penelitian ini :
1.
Informasi laporan keuangan
mempunyai hubungan dengan pricing of
earnings changes.
2.
Adanya peranan informasi
laporan keuangan terhadap pricing of
earnings changes.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
yang bersifat ex ante facto dengan
data yang bersifat ex post facto dan
penelitian ini bersifat studi empirik yang kasuistik. Peneliti tidak dapat mempengaruhi variabel informasi laporan
keuangan yaitu harga saham, EPS, DPS, laba, ROI, ROE, current ratio, ekuitas per share dan PER. Hal ini disebabkan
pertama, peneliti tidak memiliki pengaruh kekuantan untuk mempengaruhi
informasi laporan keuangan dan kedua,
informasi keuangan bersifat historis.
Sumber data
Peneliti menggunakan data sekunder seluruh perusahaan industri yang
terdaftar dalam Bursa Efek Surabaya sebanyak 155 perusahaan dengan periode
pengamatan tahun 2002.
Variabel
Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti
mengidentifikasikan variabel-variabel yang digunkan:
1.
Variabel tergantung adalah pricing of earnings changes
2.
Variabel bebasnya adalah harga
saham, EPS, DPS, laba, ROI, ROE, current
ratio, ekuitas per share dan PER.
Analisis data
Analisis data
yang dilakukan peneliti:
a.
Mempediksi pricing of earning changes dengan :
Prit = probability [(∆epsit+1 – estimated
epsdriftit+1)] > 0
Dan digeneralisasi menjadi:
Prit = [1+exp(-Yit+1)]-1
Dimana:
n
Yit = ∑ θ j Xjit
j=1
b.
Melakukan regresi dengan :
Y = a + bX
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Penelitian didasarkan pada
penelitian terdahulu (Hwihanus, 1997) yaitu perusahaan dikelompokkan menjadi 14 grup atas dasar
kalkulasi pricing of earnings dan
hasilnya menunjukkan signifikan untuk prediksi earning dengan informasi laporan keuangan dengan P-value sebesar 0
kecuali grup 2, 4 dan 7 yang masing-masing 0.58060, 0.52787 dan 0.94442 dengan
tingkat kepercayaan 5%. Dan mempunyai hubungan yang kuat pada pricing of earning dengan informasi
laporan kuangan pada grup 1,3,5,6,8,9 dan 13 dalam prediksi earning masa
mendatang kecuali grup 2,4,7,10,11,12 dan 14. Pada penelitian ini tidak
dibedakan grup melainkan peneliti ingin melihat secara keseluruhan yang
mempengaruhi pricing of earning change.
Berikut ini beberapa pengujian yang dilakukan:
a. Pengujian
Serentak
Dari hasil
analisa regresi, dapat dibuat persamaannya:
Y = 0.704 + 1.080E-06X1 -
2.006E-04X2 + 7.068E-05X3
- 1.097E-07X4 - 5.449E-04X5 +
5.777E-05X6 + 9.375E-04X7
- 1.795E-05X8 + 8.265E-04X9
Tabel 1
Pengujian
Serentak
|
Unstandardized Coefficients(B)
|
Std. Error
|
Standardized Coefficients (Beta)
|
t
|
Signi-fikan
|
|
(Constant)
|
.704
|
.029
|
|
24.335
|
.000
|
|
Harga
Saham 2002(X1)
|
1.080E-06
|
.000
|
.020
|
.173
|
.863
|
|
EPS
2002(X2)
|
-2.006E-04
|
.000
|
-.423
|
-3.131
|
.002
|
|
DPS 2002(X3)
|
7.068E-05
|
.000
|
.052
|
.563
|
.574
|
|
Laba
Bersih 2002(X4)
|
-1.097E-07
|
.000
|
-.159
|
-2.210
|
.029
|
|
ROI
2002(X5)
|
-5.449E-04
|
.001
|
-.039
|
-.510
|
.611
|
|
ROE
2002(X6)
|
5.777E-05
|
.000
|
.055
|
.783
|
.435
|
|
Current
Rasio 2002(X7)
|
9.375E-04
|
.001
|
.065
|
.981
|
.328
|
|
Ekuitas
per Share 2002(X8)
|
-1.795E-05
|
.000
|
-.173
|
-1.367
|
.174
|
|
PER
2002(X9)
|
8.265E-04
|
.000
|
.110
|
1.661
|
.099
|
|
Dependent
Variable: Pricing of Earning 2002
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel diatas, faktor faktor informasi laporan keuangan
yang berpengaruh dengan pricing of earnings changes sangat signifikan yang ditunjukkan dengan P-values secara serentak sebesar 0.0000.
Sedangkan secara parsial yang signifikan pada variabel EPS dan variabel laba
bersih yaitu sebesar 0.002 dan 0.029 dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Faktor-faktor
informasi laporan keuangan yang mempengaruhi pricing of earnings changes ditunjukkan lemah dengan koefisien
determinasi (Adjusted R2) sebesar 0.333. Hubungan antara informasi laporan keuangan dengan pricing of earning changes yang ditunjukkan terbalik sebesar 0.565
pada variabel EPS (diatas 0.5) dan adanya multikolineritas. Sedangkan hubungan
antara variabel dependen lain yang terjadi multikoleritas antara EPS dengan DPS sebesar 0.650; EPS
dengan Harga saham sebesar 0.629 dan Harga saham dengan ekuitas per share sebesar
0.816.
b.
Pengujian Parsial
Peneliti melakukan pengujian parsial terhadap variabel yang dominan
signifikan terhadap pricing of earnings
changes dengan persamaannya:
Y = 0.709 – 2.778E-06X1 -
2.321E-04X2 - 1.088E-07X4
Tabel 2
PengujianTerhadap Harga saham, EPS dan Laba Bersih
|
Unstandardized Coefficients
|
|
Standardized Coefficients
|
T
|
Sig.
|
|
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
|
|
|
(Constant)
|
.709
|
.028
|
|
25.421
|
.000
|
|
Harga Saham
2002(X1)
|
-2.778E-06
|
.000
|
-.052
|
-.606
|
.545
|
|
EPS 2002
(X2)
|
-2.321E-04
|
.000
|
-.489
|
-5.464
|
.000
|
|
Laba
Bersih 2002(X4)
|
-1.088E-07
|
.000
|
-.158
|
-2.269
|
.025
|
|
Dependent Variable: Pricing of Earning
2002
Sumber : Data diolah
Setelah dilakukan pengujian secara parsial terdapat dua variabel
yang signifikan yaitu pada vaariabel EPS dan Laba bersih sebesar 0.000 dan 0.025
dengan tingkat signifikan 5%. Sedangkan variabel harga saham tidak signifikansi
lebih besar dari 5% sebesar 0.545. pengujian secara menyeluruh menunjukkan
signifikan P-value sebesar 0.000. Pengaruh faktor-faktor informasi laporan
keuangan dengan pricing of earnings
changes ditunjukkan lemah dengan koefisien determinasi (Adjusted R2
) sebesar 0.329 dan ada faktor lain diluar penelitian ini yang mempunyai pengaruh terhadap pricing
of earnings changes sebesar 0.671.
Dari tabel 2 diatas, peneliti melakukan pengujian variabel-variabel
yang benar-benar signifikan yaitu EPS dan Laba bersih yang dapat ditujukkan
dengan persamaan:
Y = 0.708 -
2.487E-04X2 - 1.037E-07X4
Tabel 3
Pengujian Terhadap EPS dan Laba Bersih
|
Unstandardized Coefficients
|
|
Standardized Coefficients
|
T
|
Sig.
|
|
|
B
|
Std. Error
|
Beta
|
|
|
|
(Constant)
|
.708
|
.028
|
|
25.500
|
.000
|
|
EPS
2002(X2)
|
-2.487E-04
|
.000
|
-.524
|
-7.660
|
.000
|
|
Laba
Bersih 2002(X4)
|
-1.037E-07
|
.000
|
-.151
|
-2.201
|
.029
|
|
Dependent Variable: Pricing of Earning
2002
Sumber : Data diolah
Dengan pengujian terhadap EPS dan laba bersih diketahui sangat
signifikan sebesar 0.000 untuk EPS dan 0.029 pada laba bersih dengan tingkat
signifikan 5%. Yang berarti pricing of
earnings changes dipengaruhi oleh EPS dan laba bersih. Pengujian secara
meyeluruh menunjukkan adanya signifikan antara EPS, laba bersih dan pricing of earning dengan P-value sebesar
0.000. Koefisien determinasi (Adjusted R2) ditunjukkan sebesar 0.332
yang berarti mempunyai pengaruh lemah antara variabel EPS dan Laba bersih
terhadap pricing of earnings changes.
Pembuktian Hipotesa
Pengujian
hipotesa yang dipaparkan dalam analisa ini adalah:
1.
Setelah dilakukan uji F test,
didapat F hitung untuk pengujian serentak sebesar 9.547, pengujian EPS, Laba
bersih dan Harga saham sebesar 26.163 dan pengujian EPS dan Harga saham sebesar 39.224 dengan tingkat signifikansi
0.000. Hal ini menunjukkan adanya prediksi dan pengaruh pada pricing
of earnings changes sehingga menolak Ho dan menerima Ha.
2.
Adanya peranan antara informasi
laporan keuangan dengan pricing of
earning changes yang ditunjukkan R sebesar 0.610 atau R2 sebesar
0.372. Maka dengan ini peranan informasi laporan keuangan mempunyai peranan
yang lemah sebesar 37.2% yang mempengaruhi pricing
of earning changes. Sedangkan ada 62.8% diluar model yang mempengaruhi pricing of earning changes.. Dengan
demikian menolak hipotesa dan menerima hipotesa alternatif.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis dan
pengujian hipotesa, informasi laporan keuangan dalam mempengaruhi pricing of earnings changes R2 sebesar
0.333 dan signifikan sebesar 0.0000 untuk pengujian secara menyeluruh. Dan
variabel-variabel yang lain diluar variabel yang diujikan sebesar 66.7% yang
mempengaruhi pricing of earnings changes.
Dari pengujian secara parsial diketahui bahwa hubungan yang paling erat
yang ditunjukkan variabel laba bersih dan EPS. Kedua variabel ini yang
mendukung terbentuknya pricing of
earnings changes.
Dalam menentukan tingkat
pengembalian yang harus diterima oleh seorang investor tidak dapat dengan
melihat EPS dan Laba sebagai unsur pricing
of earnings changes sebagai patokan, melainkan ada unsur lain yang tidak
diujikan pada model tersebut yang harus diteliti lebih lanjut.
Penelitian yang didasarkan penelitian Penman ini sebagai indikator
bagi perusahaan dalam menentukan keberhasilan perusahaan dimasa mendatang, agar
para investor dapat secara terus menerus menanamkan modalnya ke dalam
perusahaan. Dan juga digunakan untuk mengantisipasi
keuangan yang harus diterima, biaya yang seharusnya dikeluarkan dan laba yang
diinginkan oleh perusahaan.
Daftar
Pustaka
Astawinetu, Erwin Dyah. 2002. Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 6.
No. 1: 5-12. Surabaya:
Fakultas Ekonomi Untag.
Brown, Lawrence
and Jerry CY Han. 1992. The Impact of Annual Earnings Announcement on
Convergence of Beliefs. The Accounting Review. Vol. 67. No. 4 October.USA: p.
862 - 875.
Brown, Philip and Ray Ball. 1968. Some Preliminary
Finding on The Association Between the Earnings of A Firm, Its Industry and The
Economy. Journal of Accounting Research.
p. 55-85.
Hwihanus dan Andre Amijaya. 2002. Studi Perbandingan
Analisis Ratio Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan pada Masa Sebelum dan
Saat Krisis Pada PT. Gudang Garam Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 6. No.
2: 71-76. Surabaya:
Fakultas Ekonomi Untag
Hwihanus. 1997. Hubungan Informasi Laporan Keuangan
Dengan Perubahan Pricing of Earning. Thesis
Magister Manajemen. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 1995. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Kothari, SP. Dan Richard G. Sloan. 1992. Information
in Prices About Future Earnings. The
Journal of Accounting and Economics. Vol. 15. pp. 143 – 171.
Lipe, Robert C. 1986. The Information Contained in
The Components of Earnings. Journal of
Accounting Research. Vol. 24. pp. 37 - 64.
Ou, Jane A. 1990. The Information Content of Non Earning Accounting Numbers as Earnings
Predictions. Vol. 28. No. 1. Spring. pp. 144 – 163.
Penman, Stephen H. 1992. Financial Statement
Information and The Pricing of Earning Changes. Journal Accounting Review. Vol 67. No. 3. USA: Juli 1992.
Rosenberg. JM. 1993. Dictionary of
Business and Management. Second Edition. John Wiley & Son.
Weston, J. Fred and Thomas E Copeland. 1991. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Widoatmojo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi di
Pasar Modal (Pengetahuan Dasar). Jakarta:
Jurnalindo Aksara Grafika.